KISAH HIJRAH ANGELINA SONDAKH: IBU TIRI AALIYAH MASAAID ITU HAFAL 15 JUZ DALAM PENJARA
AmazingSedekah.com-Momen Thariq
Halilintar (youtuber) melamar Aaliyah Massaid (aktris,
selebriti) di Depok akhir-akhir ini menghiasi headline berbagai media
cetak dan elektronik. Semakin viral beritanya dengan hadirnya Angelina Sondakh dalam acara
tersebut.
![]() |
Selebritis Angelina Sondakh. Foto: Instagram/angelinasondakh09 |
Angelina
Sondakh adalah ibu sambung dari Aaliyah Massaid. Putri Indonesia 2001 itu pernah
mengasuh Aaliyah Massaid sejak usia 2,5 tahun. Hanya saja, dilansir dari video
wawancara di kanal YouTube Trans TV Official, Rabu (26/6/2024), Angelina
Sondakh merasa gagal menjalankan pesan terakhir suaminya--Adjie Massaid, untuk
mengasuh anaknya, sehingga ia meminta maaf pada Aaliyah Massaid. Pasalnya,
beberapa tahun setelah sang suami wafat, mantan artis dan politikus itu dijebloskan
ke penjara akibat tersandung kasus korupsi. Tidak tanggung-tanggung, 12 tahun
vonisnya.
Hebatnya,
Angelina Sondakh justru merasakan manisnya iman di tengah kesepian dan kerasnya
kehidupan penjara. Lebih amazing lagi karena ternyata mantan politikus
wanita itu adalah seorang mualaf.
Kisah mualaf
Angelina Sondakh bisa menjadi salah satu inspirasi hijrah muslimah masa kini.
Ia mengawali karir sebagai Puteri Indonesia 2001 sebelum terjun ke dunia
politik. Keputusan memeluk Islam bagi Angelina Sondakh atau biasa disapa Angie
ini awalnya hanya karena ingin menikah dengan almarhum suaminya, Adjie Massaid.
Sebelum menikah di tahun 2009, Angelina Sondakh memutuskan jadi mualaf, walau
pengetahuannya terbatas tentang Islam. Saat suaminya meninggal dunia pada tahun
2011, Angie tetap pada beriman Islam.
Seiring
berjalannya waktu, Angie terjun ke dunia politik. Malangnya pada tahun 2012 ia
malah menjadi tersangka kasus korupsi dan suap Wisma Atlet Palembang. Beratnya
cobaan yang datang bertubi-tubi setelah mualaf, membuat Angie sempat kecewa terhadap
Allah SWT.
Dalam sebuah
wawancara, mantan politikus itu mengungkapkan mendengar cemoohan bahwa cobaan
yang ia alami itu gara-gara menjadi mualaf. Sementara dirinya adalah putri
pendeta dan sejak kecil dibesarkan dengan ajaran Kristen yang taat dalam keluarga.
Derita selama
di penjara membuatnya nyaris frustrasi. Angelina mengakui, sebelum terjerat
kasus dia memiliki banyak teman di politik, modeling hingga mantan Puteri
Indonesia. Namun, ketika dia terjerat kasus, teman-temannya itu sedikit
demi sedikit meninggalkannya.
Angie merasa
sedih, hina, malu, dan merasa ditinggalkan teman. Awalnya, saat divonis 4,5
tahun di pengadilan tingkat pertama, ia bisa menerima kenyataan
itu. Namun, ketika akhirnya Mahkamah Agung melipatgandakan hukumannya
menjadi 12 tahun penjara, ternyata semakin jarang teman yang mau membezuknya.
Angie benar-benar terpukul.
Saat di
penjara, ia tidak memiliki banyak aktivitas dan akhirnya memilih untuk
berlama-lama berada di atas sajadah dan menceritakan keluh kesahnya pada Allah
SWT. Tak dinyana kondisi tertekan itu malah menjadi titik balik hidupnya.
Tatkala mencurahkan isi hati pada Allah SWT, Angie
merasa tak perlu membuktikan diri pada manusia mana pun dan bebas mengadukan
seluruh masalah hidupnya. Inilah awal mula keinginan untuk semakin mengenal
Islam.
Pada waktu
itu, ia tidak bisa membaca Al Quran dan hanya bermodalkan tulisan di atas
kertas. Seorang ustaz di lapas memberinya saran untuk memulai dengan mendalami
surat Al-Fatihah. Setelah mulai mendalami Al-Fatihah, ia tertarik belajar
surat-surat lainnya sampai bisa menghafal 15 juz. Awalnya Angie tidak berniat
untuk menghafal sebanyak itu, tetapi tanpa sadar, ia terbiasa membaca juz dalam
Al-Quran. Di penjara, ada sebuah program membaca Al Quran. Ia dengan beberapa
tahanan lain dibagi tugas untuk membaca setiap juz. Akhirnya, ia bisa khatam
seluruh juz.
Angie pun membentuk geng Sapu Jagat
yang aktivitasnya saling belajar dan mengajarkan Islam. Syarat masuk geng harus
bisa mengaji Al-Qur’an. Rupanya setelah mendalami Islam, Angie juga terdorong
mengejar pahala jariyah dengan mengajak teman-teman lapasnya ikut mendalami
agama.
Guru sekaligus tandemnya dalam belajar
membaca dan menghafal Al-Qur’an adalah sosok biasa, bukan tokoh publik. Gurunya bernama Widya yang sering dipanggil
Jamet, singkatan dari Jawa Metal. Jamet itu teman satu lapas Angie yang memiliki
background santriwati.
Jamet mendapat
hukuman 6 tahun penjara, tapi hanya dijalani 4 tahun setelah dia mendapat
banyak potongan (remisi). Ia bebas lebih dulu dari Angie. Setelah bebas, Jamet mengajar
mengaji anak-anak di daerah Jatiasih. Jamet inilah yang mendampingi proses
hijrah Angelina Sondakh selama di penjara.
Proses
hijrahnya Angelina diwarnai tantangan dan cobaan bertubi-tubi. Akhirnya ia
sampai pada titik kesadaran bahwa sejatinya hijrah itu proses menuju lebih baik
di hadapan Allah, bukan di depan manusia. Esensi hijrah adalah hijrah dari apa
yang dilarang Allah menuju apa yang Allah perintahkan.
Kisah inspiratif proses hijrahnya
Angie, semoga menggugah kesadaran kita akan hijrah hakiki. Apalagi bulan ini bertepatan
dengan momentum Muharram yang sering dikaitkan dengan hijrah, perubahan, dan
kebangkitan umat.
Tak terasa kita telah berada di
penghujung 1445 Hijriah. Penting sekali kita jadikan sebagai momentum
perenungan, muhasabah, dan menentukan sejumlah resolusi bagi hidup kita.
Sejatinya, hijrah bukan hanya perubahan pribadi, melainkan perubahan secara
keseluruhan termasuk dalam sistem kehidupan.
Tentunya kita semua berharap tahun ini
akan lebih baik dari tahun sebelumnya. Berkaca pada tahun sebelumnya, berbagai
masalah masih menyelimuti masyarakat di seluruh aspek kehidupan. Merosotnya
moral, krisis ekonomi yang kian mencekik, dan buruknya pelayanan publik
terhadap masyarakat adalah sedikit gambaran dari berbagai masalah kita. Tentu
kita ingin perubahan.
Dalam QS. Al-Baqarah, Allah Taala berfirma,
اِنَّ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَالَّذِيۡنَ هَاجَرُوۡا وَجَاهَدُوۡا فِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِۙ اُولٰٓٮِٕكَ يَرۡجُوۡنَ رَحۡمَتَ اللّٰهِؕ وَاللّٰهُ غَفُوۡرٌ رَّحِيۡمٌ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, dan orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itulah yang mengharapkan rahmat Allah. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Kerusakan yang ada saat ini sejatinya adalah dampak dari penerapan sekulerisme yang meniadakan aturan Islam dalam kehidupan. Wajar kalau berakhir pada kesusahan dan kesengsaraan hidup manusia. Jadi, hijrah itu bukan sekadar ganti pemimpin, tetapi ganti kepengurusan hidup agar sesuai dengan aturan Allah, yakni aturan Islam. [EL]
Komentar
Posting Komentar